Klaten Akan Bangun Agro Technopark

Berita Terkait

Peduli Lingkungan, SMPN 2 Karangnongko Deklarasikan Anti Sampah Plastik

29/01/2019

Musim Tanam II,Dinas Pertanian Pastikan Pasokan Pukuk Aman

10/05/2016

Hindari Sanksi Hukum, Penambangan Harus Berijin

29/04/2016

KLATEN – Pemkab Klaten akan membangun pusat penelitian tanaman palawija dan padi terpadu bernama Agro Technopark, di Desa Sentono, Kecamatan Karangdowo pada medio tahun 2015 ini. Bekerjasama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), fasilitas ini diharapkan dapat menunjang peningkatan pertanian terpadu di kabupaten “Bersinar”.

Dikatakan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Klaten Bambang Sigit Sinugraha, dari Agro Technopark akan diadakan pelatihan dan pembibitan varietas padi dan palawija. Setelah mendapatkan benih, baru akan dikembangkan oleh petani pada lahan seluas lima hektar itu.

Selain itu, fasilitas pembuatan pupuk kompos dan pakan ternak juga akan dibuat pada Agro Technopark.

“Meskipun namanya technopark, nantinya tidak akan ada bangunan megah. Yang ada hanyalah fasilitas pengembangan pertanian terpadu,” ucapnya, Jumat (13/3/2015).

Adapun pemilihan Desa Sentono berdasarkan alasan pola tanam yang tidak melulu padi. Para petani di desa itu, telah menerapkan penanaman bergilir padi dan palawija. Sebelum penentuan, tim dari Batan sudah kroscek pada beberapa lokasi, yakni Trucuk danKlaten Kota.

“Tengah tahun ini kegiatan tersebut akan dimulai, kami harap hal itu dapat meningkatkan produksi pertanian di Klaten,” tuturnya.

Terpisah, Kades Sentono Mulyono mengungkapkan lahan sekitar lima hektar siap difungsikan sebagai area pembibitan. Sementara itu bangunan bekas SD juga sudah dipersiakan untuk membuat kompos dan pakan ternak.

“Sebelum menjalankan program ini petani di desa kami akan dilatih mengembangbiakan bibit yang telah diradiasi di Jakarta. Ada dua kelompok yang akan diberi pelatihan,” jelasnya.

Pihaknya berharap program seperti ini akan berimbas pada kenaikan jumlah produksi pertanian dan juga mendukung program swasembada beras. “Selain itu upaya ini kami harapkan daat menambah penghasilan warga kami yang bekerja sebagian besar bekerja sebagai buruh tani,” tuturnya.